Hepatitis B
DAFTAR ISI
- Apa Itu Hepatitis B?
- Penyebab Hepatitis B
- Faktor Risiko Hepatitis B
- Gejala Hepatitis B
- Rekomendasi Dokter di Halodoc untuk Bantu Pengobatan Hepatitis B
- Diagnosis Hepatitis B
- Deteksi Hepatitis B dengan Paket Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
- Pengobatan Hepatitis B
- Komplikasi Hepatitis B
- Pencegahan Hepatitis B
Apa Itu Hepatitis B?
Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini merupakan salah satu tipe dari banyak virus yang menyerang hati.
Ada 2 bentuknya, yaitu:
- Infeksi virus hepatitis B akut: penyakit sementara. Terjadi selama 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar HBV. Infeksi akut dapat menyebabkan infeksi kronik meski tidak selalu.
- Infeksi virus hepatitis B kronik: penyakit jangka panjang. Terjadi ketika virus tetap bertahan dalam tubuh seseorang.
Penyakit hepatitis B akut lebih sering terjadi pada orang dewasa, sedangkan kronis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
Melakukan vaksinasi hepatitis menjadi salah satu tindakan pencegahan yang dapat membantu menekan penyebaran virus ke orang lain.
Penyebab Hepatitis B
Infeksi virus ini disebabkan oleh HBV. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya.
Penyakit ini tidak menyebar melalui bersin atau batuk.
Berikut ini cara umum penyebaran HBV:
- Kontak seksual. Risiko tertular semakin tinggi saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Virus dapat menular jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina masuk ke tubuh.
- Penggunaan jarum suntik bersamaan. HBV mudah menyebar melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi darah pengidap.
- Ibu ke anak. Wanita hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus ke bayinya saat melahirkan.
Apakah kamu Mengidap Hepatitis B? 5 Dokter Spesialis Ini Bisa Beri Solusi.
Faktor Risiko Hepatitis B
Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, di antaranya:
- Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang tanpa menggunakan pengaman.
- Menggunakan satu jarum yang sama saat injeksi obat.
- Melakukan hubungan intim dengan sesama jenis.
- Tinggal dengan pengidap hepatitis B kronik.
- Bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B.
- Bekerja pada area yang terpapar dengan darah manusia, misalnya tenaga kesehatan.
- Bepergian ke daerah yang tinggi akan infeksi HBV seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara serta Eropa Timur.
Gejala Hepatitis B
Pada banyak kasus pengidapnya tidak mengalami gejala yang berarti.
Gejala lebih umum muncul pada anak-anak di atas 5 tahun dan orang dewasa, dalam waktu 2-5 bulan setelah terinfeksi.
Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami:
- Urine berwarna kuning gelap.
- Diare.
- Rasa lelah berlebihan.
- Demam ringan.
- Feses berwarna pucat.
- Nyeri sendi.
- Kehilangan selera makan.
- Mual atau muntah-muntah.
- Sakit perut.
- Penyakit kuning.
- Ruam.
- Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit.
Umumnya gejala tidak akan muncul sampai komplikasi berkembang.
Jika berisiko tinggi, sebaiknya periksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan guna mencegah perkembangan penyakit.
Dokter biasanya akan menyarankan skrining kesehatan.
Rekomendasi Dokter di Halodoc untuk Bantu Pengobatan Hepatitis B
Kamu juga bisa segera menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc apabila kondisi hepatitis yang kamu alami tak kunjung membaik.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- Dr. Siska Damayanti Sp.PD
- Dr. Andrea Livina Sp.PD
- Dr. Amaranto Santoso Ongko Sp.PD
- Dr. Edwin Hadinata Sp.PD
- Dr. I Gusti Gede Agung Ngurah Sp.PD
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Hepatitis B
Diagnosis dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda kerusakan hati, seperti kekuningan pada kulit atau sakit perut.
Pemeriksaan dilakukan dengan sejumlah prosedur berikut ini:
- Tes darah. Prosedur ini dapat mendeteksi tanda-tanda virus di tubuh dan mengetahui sejauh mana infeksi dialami.
- USG hati. Prosedur ini disebut dengan elastografi. Tujuannya untuk mengetahui separah apa pengidap mengalami kerusakan hati.
- Biopsi hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil hati untuk memeriksa kerusakan hati. Prosedur dilakukan dengan memasukkan jarum tipis melalui kulit ke dalam hati untuk mengambil sampel jaringan.
Deteksi Hepatitis B dengan Paket Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
Salah satu penyebab seseorang terpapar hepatitis B adalah hubungan seksual yang tidak aman.
Nah, untuk mendeteksi hepatitis B, kamu dapat melakukannya dengan melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual melalui layanan Home Lab Halodoc.
Sebab, di dalam Skrining Penyakit Menular Seksual ini sudah termasuk deteksi hepatitis B sehingga kamu dapat mendeteksi dan mengetahui paparan virus tersebut melalui prosedur ini.
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.
Layanan ini pun sudah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tenaga medis profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 599.000,-
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Jangan khawatir, saat memesan skrining penyakit menular seksual, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homelab Halodoc sekarang juga!
Pengobatan Hepatitis B
Langkah pengobatan masing-masing pengidap akan berbeda, tergantung pada dokter yang menangani.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendapatkan saran medis yang tepat.
Hepatitis yang tidak diatasi dengan baik nyatanya dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
Berikut ini prosedur pengobatan yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang dialami:
Pengobatan Setelah Terpapar
Dokter akan memberikan suntikan imunoglobulin dalam waktu 12 jam setelah terpapar virus.
Karena pengobatan ini hanya memberikan perlindungan jangka pendek, kamu juga harus mendapatkan vaksin hepatitis B di saat yang bersamaan.
Pengobatan Infeksi Akut
Infeksi akut cenderung tidak berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi nutrisi yang tepat, dan konsumsi banyak cairan agar tubuh dapat melawan infeksi dengan sendirinya.
Pengobatan Infeksi Kronis
Kebanyakan pengidap infeksi kronis memerlukan pengobatan selama sisa hidup mereka.
Perawatan dapat membantu mengurangi risiko penyakit hati dan mencegah menularkan infeksi kepada orang lain. Berikut ini perawatan yang dilakukan:
- Obat antivirus. Pemberian obat dapat membantu melawan virus dan memperlambat kemampuannya untuk merusak organ hati
- Injeksi interferon. Pemberian obat ini tidak disarankan pada wanita hamil, karena dapat memicu efek samping berupa mual, muntah, kesulitan bernapas, dan depresi.
- Transplantasi hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat hati yang rusak dan menggantinya dengan hati yang sehat.
Komplikasi Hepatitis B
Penyakit ini yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa menimbulkan beragam komplikasi, antara lain:
- Jaringan parut pada hati (sirosis). Peradangan yang terkait dengan infeksi hepatitis B dapat menyebabkan jaringan parut hati yang luas (sirosis), yang dapat mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi.
- Kanker hati. Orang dengan infeksi hepatitis B kronis memiliki peningkatan risiko kanker hati.
- Gagal hati. Gagal hati akut adalah suatu kondisi di mana fungsi vital hati terhenti. Ketika kondisi ini terjadi, transplantasi hati diperlukan untuk mempertahankan hidup.
- Kondisi lain. Orang dengan hepatitis B kronis dapat mengembangkan penyakit ginjal atau radang pembuluh darah.
Pencegahan Hepatitis B
Pemberian vaksin sangat disarankan untuk mencegah penyakit. Vaksin hepatitis wajib diberikan pada bayi, juga orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi atau komplikasi dari penyakit.
Berikut ini beberapa golongan yang perlu melakukan vaksinasi:
- Bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B.
- Keluarga dekat dan pasangan seksual pengidap.
- Orang yang bepergian ke Afrika, Asia Timur dan Tenggara, serta Kepulauan Pasifik
- Keluarga yang mengadopsi atau mengasuh anak dari negara berisiko tinggi.
- Orang yang menggunakan jarum suntik bersamaan.
- Orang yang sering berganti pasangan seksual.
- Pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.
- Orang yang bekerja di fasilitas kesehatan atau laboratorium.
- Orang dengan penyakit hati kronis.
- Orang dengan penyakit ginjal kronis.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Hepatitis B.
World Health Organization. Diakses pada 2024. Hepatitis B.
Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2024. What Is Hepatitis B?
Diperbarui pada 19 Juli 2024
Frequently Asked Questions
Hepatitis B disebabkan oleh apa?
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), yang ditularkan melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya.
Apakah hepatitis B bisa menular?
Ya, hepatitis B menular melalui:
- Kontak seksual tanpa pengaman.
- Penggunaan jarum suntik bersama.
- Penularan dari ibu ke anak saat melahirkan.
Apakah pengidap hepatitis B bisa hidup normal?
Bagi pengidap hepatitis B dengan infeksi akut, sering kali akan sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi, sehingga memungkinkan hidup normal.
Sementara pengidap hepatitis B dengan infeksi kronis, umumnya membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Dengan pengobatan yang tepat, penderita tetap bisa hidup normal sambil memantau kesehatannya untuk mencegah komplikasi.
Apakah positif hepatitis B bisa sembuh?
Untuk pengidap hepatitis B dengan infeksi akut, biasanya akan sembuh tanpa melalui pengobatan khusus.
Sementara penderita infeksi kronis, tidak selalu dapat sembuh sepenuhnya, tetapi pengobatan seperti obat antivirus dan terapi lain dapat mengontrol penyakit dan mencegah komplikasi. Dalam beberapa kasus, transplantasi hati juga diperlukan.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan